Senin, 18 November 2013

XCI goes to Bromo : Mencumbu Debu Bromo

Pagi itu cerah sekali di kota malang, kami sedikit terlambat ketika akan memulai perjalanan ke bromo, jelas saja kami sedikit lelah karena kami tiba di malang terlalu larut malam. Alhasil, rencana untuk mengejar sunrise di bromo terpaksa kami batalkan dan memilih trip ke bromo di pagi hari.
Rombongan mulai menyusuri jalanan kota apel menuju ke bromo, paling depan tentu mobil road captain dan di paling belakang ada sweeper yang bertugas memastikan tidak ada rombongan yang tertingal dari konvoi ini. Satu jam berlalu jalanan masih seperti jalanan kota malang pada umumnya hanya saja medan jalan sudah mulai menyempit serta tak terlalu ramai. 

 
Melewati hutan cemara pananjakan

Kamis, 12 September 2013

Goa Batu Cermin , Labuhan Bajo


Labuhan Bajo, kota yang beberapa tahun terakir menjadi sangat terkenal karena di sana merupakan satu-satunya akses terdekat menuju Taman Nasional Pulau Komodo dan Pulau Rinca, malam itu pukul 21.00 setiba di Labuhan Bajo yang pertama saya lakukan adalah mencari penginapan, adalah penginapan cahaya mandiri yang terletak tidak jauh dari pelabuhan labuhan bajo yang menadi pilihan saya waktu itu. cukup murah sewanya, hanya 35000 rupiah satu malam, Rumah kayu dua lantai dengan bagian belakang langsung menghadap laut yang sedikit kotor, sayang. Mungkin hampir semua orang yang datang ke labuhan bajo bertujuan untuk menikmati Taman Nasional Pulau Komodo dan keindahan bawah lautnya, tak heran jika sepanjang jalan soekarno-hatta labuhan bajo berjejer counter counter dive resort yang hampir semua dive resort tersebut dimiliki warga negara asing, anj*ng. Otak saya tidak begitu berbeda dengan sebagian orang yang datang kesini, saya ingin ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Senin, 25 Maret 2013

NAMASTE ROAD TO FINAL

Tim Namaste Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) lolos Final dalam ajang tahunannya Microsoft, Imagine Cup 2013 Indonesia. Tim yang terdiri dari mahasiswa Sistem Informasi IT Telkom itu menampilkan presentasi terbaiknya di depan dewan juri di kantor Microsoft, Sabtu (23/03/2013). Project karya Namaste, Kidea, lolos di kategori Innovation Imagine Cup 2013 Indonesia.

Seluruh finalis Imagine Cup 2013 akan bertanding di Jakarta pada 12 April mendatang. Imagine Cup merupakan kompetisi untuk mahasiswa yang diselenggarakan oleh Microsoft. Pemenang Imagine Cup 2013 Indonesia akan bertanding di Imagine Cup Worldwide di Rusia.

Fakta WHO menyebutkan sebesar 15% penduduk dunia mengidap keterbelakangan mental, sedangkan di Indonesia prevalensinya sebesar 1% dari setiap populasi. Fakta tersebut menunjukan bahwa keterbelakangan mental merupakan sebuah masalah yang perlu mendapatkan penanganan yang serius. Tak ingin masalah keterbelakangan mental semakin besar, Tim Namaste menciptakan sebuah solusi untuk membantu anak-anak yg mengalami retardasi mental yaitu dengan aplikasi KIDEA. 
Tim Nasmate
Personel Namaste semuanya adalah mahasiswa Sistem Informasi IT Telkom yakni Ainu Faisal Pambudy (116114159), I Made Prawira Indrawan (116114158), Ghoziyah Khaitan Rachman (116112155), Kholifatul Ummah (116100075). menyadari terapi memakai terapist sangat mahal dan cuma sekitar 2-3 kali seminggu dan pentingnya mempererat interaksi antara anak dengan keluarga.

Kidea adalah aplikasi berbasis Kinect yang memberikan metode terapi yang interaktif dan komperhensif terhadap penderita keterbelakangan mental. Kidea dapat berperan sebagai sebuah komplementer untuk terapi, yang dapat dipakai saat di terapis dan dapat juga dipakai dirumah. Selain itu, KIDEA juga menerapkan cara terapi okupasional, yaitu terapi yang menerapkan saraf motorik dengan menggunakan penyesuaian gerakan menggunakan Kinect. KIDEA memanfaatkan gesture, voice and face recognizing yang ada dikinect.

Harapan dari Namate sendiri adalah " Semoga nantinya KIDEA akan diterapkan melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga sosial dan sekolah-sekolah luar biasa" kata Ainu.

KIDEA dirancang dengan software Visual Studio 2012, 3Ds Max 2013, Adobe photoshop, Premiere, After Effect CS6, Windows 8 serta technology Kinect. KIDEA yang masuk dalam kategori innovation telah berhasil lolos ke final Imagine Cup 2013 menyingkirkan kontestan di Indonesia. Kita patut berbangga, Tim Namate masuk final untuk kategori Innovation, bersaing dengan UGM dan UI. Dukung Namaste dan kita doakan mereka bawa nama Sistem Informasi dan IT Telkom sampai ke Rusia.

Penulis : Muhammad Amin, SI 2008.

Senin, 18 Maret 2013

Soft Launching KBSI

Prodi Sistem Informasi secara resmi melaksanakan soft launching Keluarga Besar Sistem Informasi (KBSI), di Bumi Perkemahan Rancaupas, Kabupaten Bandung, Minggu 17 Maret 2012 pukul 00.55 WIB. Bertepatan dengan acara malam keakraban jurusan Sistem Informasi. “ Soft launching ini merupakan bagian dari proses pendirian KBSI yang akan dipersiapkan secara bertahap dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya “ kata mantan Kaprodi Sistem Informasi Avon Budiono .

Suasana Soft Launching KBSI

KBSI yang mempunyai visi Menjadi forum komunikasi dan pusat aktivitas kemahasiswaan kreatif yang memberikan kemanfaatan bagi mahasiswa sistem informasi dengan berasaskan kekeluargaan diharapkan mampu membangun semangat kekeluargaan dalam setiap aktivitas kemahasiswaan Sistem Informasi IT Telkom serta mencetak mahasiswa yang kreatif dan bertanggung jawab dalam mengembangkan keilmuan sistem informasi yang mengutamakan pengabdian pada masyarakat.

" Tidak perlu khawatir dengan keberadaan KBSI, karna kita akan saling menguatkan satu sama lain " kata beliau. Disinilah sejarah Sistem Informasi dicatatkan, Terlihat api unggun begitu besar dan senyum bahagia menyelimuti setiap orang yang ada malam itu ketika Bapak Avon Meresmikan keberadaan KBSI.

Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat SI yg kuat, sehat, kekal dan Abadi. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau dia mengenal obyeknya. Marilah kita bersama-sama turut membangun kualitas intelektual maupun organisasi dalam KBSI.


Tulisan : Muhammad Amin
Foto : Tim Pubdok Makrab

Makrab Sistem Informasi 2013

Siang itu ratusan mahasiswa Sistem Informasi sudah berkumpul di depan Learning Centre IT Telkom, acara ini diikuti sekitar 250 Mahasiswa dan beberapa dosen Sistem Informasi. Terlihat Dekan FRI, Kaprodi SI dan Beberapa Dosen SI ikut meramaikan acara ini. Tak lama kemudian kami menaiki truk TNI untuk menuju Bumi Perkemahan Rancaupas, armada TNI itu berjalan tanpa hambatan menyusuri berlikunya jalanan Bandung Selatan, setelah 2 jam perjalanan sampailah kami di depan pintu gerbang Rancaupas.

Menunggu Keberangkatan
Rombongan peserta tiba di sebuah lapangan di dekat pintu masuk kawasan Rancaupas, disekitar hutan hutan cemara itulah peserta MakrabSI bermalam. Tenda-tenda pleton didirikan panitia di tanah datar yang cukup luas di satu lokasi perkemahan Rancaupas. Pada malam hari, kegiatan dimulai dengan sesi sambutan dan persebahan dari dosen dan panitia, setelah itu dilanjutkan pemutaran video tentang Sistem Informasi. Paling menyita perhatian adalah ketika Dekan FRI Bapak Wiyono melantunkan beberapa lagu diiringi petikan gitarnya, tercatat beliau menyayikan Im Yours - jazon mraz dan beberapa lagu lainya. Kegiatan selanjutnya adalah curhat tentang keadaan Jurusan Sistem Informasi di setiap angkatan yang dipandu salah satu Alumni Sistem Informasi yang berlangsung membaurkan seluruh peserta dan panitia menjadi satu.

Sabtu, 02 Maret 2013

Cagar Alam Pananjung


Langit masih begitu gelap ketika suara keras dari sopir bus membangunkan kami pagi itu, mata yang masih ingin terlelap pun akhirnya kami paksakan untuk melirik keluar jendela bus tersebut, pool bus Budiman Pangandaran, ini berarti kami sudah sampai di pangandaran. Setelah sebelumnya kami berlima berangkat dari bandung sekitar jam 9 malam, sungguh 7 jam perjalanan yang hanya berlalu dalam mimpi. Tujuan kami petang itu sebenarnya adalah pantai pangandaran, setelah naik angkot selama 5 menit, tibalah kami di terminal pangandaran. sejenak milupakan kicauan orang orang diterminal petang itu, kami menuju ke sebuah minimarket untuk membeli semacam logistic.

Tampak di depan kami sebuah gerbang selamat datang, kami diberi brosur peta wisata pangandaran, setelah melihat brosur dan sedikit berdiskusi akhirnya kami putuskan untuk menuju pantai pasir putih yang berada di taman wisata alam pangandaran atau orang lebih sering menyebutnya cagar alam penanjung, kami berjalan sekitar 5 km untuk menuju pintu gerbang penanjung, tibalah kami di gerbang wisata alam penanjung yang waktu itu masih belum ada penjaganya, artinya kami gratis masuk ke penanjung.
Rusa di Cagar Alam
Sekelompok rusa tampah sedang bermain di tepian pantai, gradasi pantai pasir putih yang pagi itu masih begitu segar dengan ombak ombak kecil yang menghantam gugusan karangnya terasa begitu indah, pagi itu aku sholat subuh sejenak di tepian pantai sementara teman teman mempersiapkan sarapan pagi, ketika beberapa diantara kita mempersiapkan alat snorkeling,

Kamis, 21 Februari 2013

Potret Perbatasan

“Ah, Indonesia memang sudah merdeka. Tapi kami ini, lihatlah…“

Akhir tahun 2012 lalu, saya berkesempatan menginjakkan kaki di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Malinau yang merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Timur. Luas wilayah Kabupaten Malinau sebesar 42.620,70 km2 dengan persentase 17,38 persen dari luas wilayah Kalimantan Timur. Untuk sampai ke Malinau, saya naik pesawat komersial Lion Air dari Jakarta ke Tarakan, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan pesawat “Cessna B208 Grand Caravan” Susi Air yang hanya bepenumpang 8 orang dari Tarakan ke Malinau selama 30 menit.


Tidak banyak yang bisa dilihat dari Kabupaten Malinau, hanya toko-toko kecil yang tidak terlalu ramai. Tetapi gedung-gedung pemerintahan yang seperti layaknya istana boleh dibanggakan oleh kabupaten ini. Gedung-gedung pemerintahannya megah dengan taman yang luas ditambah fasilitas olah raga seperti stadion dan gelanggang olah raga. Dan saya merasa sedikit aneh melihat kota dengan penduduk tak terlalu banyak seperti ini.

Saat itu, tujuan saya ke Malinau adalah untuk urusan pekerjaan, yaitu Site Investigation Survey Telkomsel atau perluasan jaringan telekomunikasi di wilayah perbatasan. Di Malinau, saya berburu tiket pesawat Susi Air Malinau ke Long Ampung. Memang cukup sulit mendapatkan transportasi ke daerah “long”, selain belum adanya transportasi di darat, transportasi udara pun hanya seminggu sekali. Setelah beberapa hari menunggu dan meminta bantuan pegawai Dinas Perhubungan setempat, akhirnya saya mendapatkan tiket ke Long Ampung.

Minggu, 17 Februari 2013

Mahasiswa ITS kunjungi Prodi Sistem Informasi IT Telkom

Sabtu 16 februari 2013, Program Studi Sistem Informasi Institut Teknologi Telkom mendapat kunjungan dari 22 Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kehadiran mereka yang terkesan dadakan dan memang tidak dalam kunjungan yang formal tidak membuat Keluarga Besar Mahasiswa Sistem Informasi (KBSI) IT Telkom berkecil hati dalam mempersiapkan penyambutan dan konsep acara.

Acara yang direncanakan dimulai sejak pukul 13.00 harus diundur hingga jam 14.30 karena tamu KBSI ITT ini mendapat sedikit kendala di perjalanan. Acara ini dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan langsung oleh perwakilan mahasiswa KBSI ITT Muhammad Amin dan perwakilan dari HMSI ITS Aditya Ilham Nusantara , Selaku Kadep Hubungan Luar HMSI ITS. 

Foto Bersama HMSI ITS dan KBSI ITT

Selasa, 12 Februari 2013

Eksotisme Ujung Selatan Jawa

Sore itu 29 April 2011 dengan sedikit terburu-buru akhirnya kami presentasikan rangkaian operasional perjalanan kami di depan teman-teman Sekretariat, dua ransel 28 lt waktu itu sudah saya isi penuh dengan perlengkapan camp dan logistik. Segera saya nyalakan mesin motor untuk melakukan perjalanan ke ujung selatan tanah Jawa Barat ini, bersama seorang teman bernama Diana perjalanan kami mulai ketika matahari di ufuk barat sudah hampir tenggelam, entah kenapa saya lebih suka perjalanan malam untuk urusan traveling.

Sekitar dua jam melewati kemacetan dan hembusan asap knalpot Kota Bandung, perjalanan kami telah sampai di Kota Cianjur. Motor terus melaju kencang melewati Desa-desa kecil disepanjang jalan antara Kota Cianjur dan Sukabumi , sampai akhirnya tibalah kami di keramaian Kota Sukabumi. Well , saatnya isi perut. Ayam bakar seharga 15rb rupiah menjadi santapan malam kami waktu itu.

Perjalanan belum usai , berdasarkan beberapa sumber yang kami tanya jarak dari Kota Sukabumi ke Ujung Genteng sekitar 100km lagi, belum ada alasan untuk mencari homestay atau mendirikan dome disini. Perjalanan kami lanjutkan malam itu , roda motor terus berputar menggilas habis jalanan menuju Ujung Genteng, ditemani trek yang berliku-liku, menanjak, menurun, dan terkadang dijumpai jalan yang rusak dan kanan kiri jalan ini memang berupa hutan yang cukup lebat.

Tak terasa tiga jam berlalu, motor mulau berjalan melambat dan mata saya melirik jam tangan yang saya kenakan, jam menunjukan pukul 23.30. Malam itu kami putuskan untuk mencari tempat istirahat, disebuah warung sate kambing mesin motor kumatikan untuk selanjutnya memesan kopi, sebuah alibi untuk memulai pendekatan dengan si pemilik warung agar dapat tempat istirahat gratis. Setelah ngobrol ngalor ngidul akhirnya kami dipersilahkan bermalam di warung air mata ibu, yang terletak di Jl.Cirangkong Sukabumi.


warung air mata ibu

Mentari pagi mulai muncul menembus celah celah kecil warung ini, setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan, destinasi pertama kami adalah Curug Cikaso sebuah air terjun kembar yang terletak tak jauh dari Surade, kembali trek yang berliku-liku, menanjak, menurun, dan jalan yang rusak mengiringi perjalanan kami menuju Curug Cikaso. Terbelalak mata saya ketika melihat 3 air terjun ini berjejer menyamping. Sambil menikmati percikan buih air terjun kami mendirikan camp persis di depan air terjun ini. Sungguh menarik melihat lulut lumut menyelimuti tebing tebing disekitar air terjun yang memiliki ketinggian 50 meter ini. Derasnya air terjun membentuk kubangan yang luas namun tetap dengan kejernihan airnya.


Curug Cikaso

The Beauty of Labuan Bajo

Terletak di bibir laut dan mempunyai pelabuhan yang dapat dipastikan akan ramai kedepanya, pelabuhan yang tidak terlalu besar namun dapat dikatakan fasilitasnya sangat lengkap. Dari pelabuhan ini saja mataku sudah dimanjakan dengan pulau-pulau kecil sepanjang mata memandang, hotel, resort, café pun dapat dengan mudah didapatkan di sepanjang jalan sekitar pelabuhan. Imajinasi saya tiba tiba melayang dan membayangkan saya sedang venezia, italia. Namun sepertinya harus ditunda dahulu sebab menurut saya kota ini belum siap.


Labuhan Bajo dari Bukit

Labuhan bajo, kota disepanjang pantai barat pulau flores ini umumnya berbukit, bangunan berjejer memenuhi bukit seperti layaknya di lembang, dengan akses jalan tak terlalu besar melingkar menghuungkan sebua sudut kota. Di jalan utama kota ini terdapat banyak sekali tour agent, sayang sekali hampir semua yang saya singgahi bukan milik orang Indonesia #dafuck. Wajar saja semua orang yang ingin ke pulau komodo atau rinca wajib singgah dikota ini.

Senin, 11 Februari 2013

Melawan Hati

Saturday, 03 Oct 2012 pagi yang kurang begitu baik. Bangun dari tidur di salah satu sudut kamar sebuah hotel kelas lumayan di suatu kota tak begitu besar yang mungkin akan tumbuh besar beberapa decade kedepan seperti kota kota penghasil perut bumi lainya di Kalimantan, Malinau. Hampir seperti biasa begitu mengibaskan selimut dan menuju sudut kamar dengan sebuah meja sederhana, laptop dan sebuah hardisk eksternal . The trees and the wild dengan honeymoon on ice menyulap pagi ini menjadi begitu romantic sambil membuka sebuah folder di salah satu partisi di hardisk ini, my photograpy. Sudah hampir 40 hari rasanya aku meningalkan hiruk pikuk Ibukota dan Bandung yang sedikit dingin itu. Dua kota yang memberikan banyak pengalaman tentang arti sebuah kehidupan dan mengajarkanku tentang sebuah kebahagiaan.

Beberapa saat yang lalu sudah kubuka handphone ku yang tak belom bisa dikatakan smart itu, sebuah pesan singkat kubuka “good morning boy”, senada dengan itu aku membuka social media yang membuatku semakin merindukan teman temanku di tanah sunda sana ataupun seorang wanita yang 4 tahun lalu bertemu denganku di suatu gerbong kereta expres kahuripan jurusan Bandung – Kediri sepulang dia dari salah satu gunung tersohor di Jawa Barat, Gede Pangrango. Rasanya 40 hari ini aku dan mereka begitu jauh, ketidakberuntungan memakai Blackberry CDMA yang tak pernah dapat sinyal di luar jawa – bali membuat menjadi merasa sangat sepi dan bodoh.

Minggu, 10 Februari 2013

Sebuah Perjalanan Kecil Mengalunkan Kemerdekaan


Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah perjuangan yang panjang. Alam Indonesia, sebagai salah satu entitas yang diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa ini, telah menjadi sebuah tempat bagi mereka para pejuang, untuk mengabdikan segenap jiwa dan raga di saat berkecamuknya perjuangan meraih kemerdekaan. Sebagai seorang insan yang menghargai itu, sungguh layak bagi kita untuk menghayati bahkan mencari cara untuk lebih menghadirkan makna “perjuangan” di benak diri. Maka tak ayal kami akhirnya memutuskan untuk mencoba lebih memahaminya dengan merasakan sebuah perjuangan. Perjuangan kecil yang kami tujukan untuk tanah air ini, yaitu pendakian Gunung Semeru. “
Pos Perijinan Ranupane
Pendakian gunung yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang adalah salah satu gerakan kecil kami untuk mengejawantahkan kata “perjuangan” tersebut. Adalah suatu hal rutin yang jamak dilakukan beberapa khayalak umum dan kalangan pecinta alam bahwa setiap tanggal 17 Agustus di Gunung Semeru, diadakan sebuah upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi kami sendiri, ini adalah pendakian pertama kami ke Gunung Semeru, gunung yang terkenal menghadirkan panorama yang “eksklusif” bagi para pendakinya.

Rabu, 30 Januari 2013

Ciremai and Mom , You're Everything


jumat 20 juni 2011 , handphone saya bergetar ketika sedang makan sing di kantin kampus. tak disangka salah satu dosen ternama dikampus putih biru mengajak saya berkunjung ke Gunung Ciremai weekend itu. dengan ditemani Dina Nasution tak butuh waktu lama saya segera menyiapkan beberapa peralatan camp dan alat pribadi serta sesegera mungkin saya memepersiapkan surat jalan dan rencana operasional perjalanan.


Gunung Ciremai

Sabtu 21 juni 2011 , setalah semua siap datanglah kedua dosen kami yaitu Bp.Mamad Rohmat dan Bp.Jondri menjemput kami di sekretariat Astacala, untuk segera meninggalkan kampus IT.Telkom untuk menuju ke sebuah desa lumayan besar di kaki gunung ciremai yaitu desa linggarjati.

Rabu, 02 Januari 2013

UNTUK ANGIN PUNCAK

Dalam sebuah kabut yang dingin, kaki-kaki yang kotor dan gemetar itu masih mencoba untuk berdiri, menopang berat tubuhnya yang semakin limbung. Kadang, hembusan angin tak bisa ia lawan lagi dengan lebih kuat, tubuhnya menggigil, menandakan kalau ia sendiri sudah tak kuat menahan tantangan alam yang memang ganas.

Cuaca di pagi itu memang menggigit, suhu mungkin lebih rendah dari daya tahan tubuh biasanya. Hujan yang deras mendera, menambah beban penderitaan pada tubuh-tubuh ringkih yang mencoba berkelana itu. Mencoba melawan mekenisme alam dalam menghidupi dirinya.