Langit masih begitu gelap ketika suara keras dari sopir bus membangunkan kami pagi itu, mata yang masih ingin terlelap pun akhirnya kami paksakan untuk melirik keluar jendela bus tersebut, pool bus Budiman Pangandaran, ini berarti kami sudah sampai di pangandaran. Setelah sebelumnya kami berlima berangkat dari bandung sekitar jam 9 malam, sungguh 7 jam perjalanan yang hanya berlalu dalam mimpi. Tujuan kami petang itu sebenarnya adalah pantai pangandaran, setelah naik angkot selama 5 menit, tibalah kami di terminal pangandaran. sejenak milupakan kicauan orang orang diterminal petang itu, kami menuju ke sebuah minimarket untuk membeli semacam logistic.
Tampak di depan kami sebuah gerbang selamat datang, kami diberi brosur peta wisata pangandaran, setelah melihat brosur dan sedikit berdiskusi akhirnya kami putuskan untuk menuju pantai pasir putih yang berada di taman wisata alam pangandaran atau orang lebih sering menyebutnya cagar alam penanjung, kami berjalan sekitar 5 km untuk menuju pintu gerbang penanjung, tibalah kami di gerbang wisata alam penanjung yang waktu itu masih belum ada penjaganya, artinya kami gratis masuk ke penanjung.
Tampak di depan kami sebuah gerbang selamat datang, kami diberi brosur peta wisata pangandaran, setelah melihat brosur dan sedikit berdiskusi akhirnya kami putuskan untuk menuju pantai pasir putih yang berada di taman wisata alam pangandaran atau orang lebih sering menyebutnya cagar alam penanjung, kami berjalan sekitar 5 km untuk menuju pintu gerbang penanjung, tibalah kami di gerbang wisata alam penanjung yang waktu itu masih belum ada penjaganya, artinya kami gratis masuk ke penanjung.
Rusa di Cagar Alam |
Sekelompok rusa tampah sedang bermain di tepian pantai, gradasi pantai pasir putih yang pagi itu masih begitu segar dengan ombak ombak kecil yang menghantam gugusan karangnya terasa begitu indah, pagi itu aku sholat subuh sejenak di tepian pantai sementara teman teman mempersiapkan sarapan pagi, ketika beberapa diantara kita mempersiapkan alat snorkeling,
tiba tiba segerombolan monyet datang menghampiri kami bahkan beberapa ekor diantaranya mulai mengambil beberapa logistik kami. Hampir putus asa mengusir monyet kami mulai packing lagi semua logistik yang sudah dikeluarkan, bahkan agus cari aman dengan nyebur ke air. Untung pagi itu seorang datang dan mengajak kami duduk di depan deretan alat snorkeling yang memang dia sewakan kepada pengunjung. Benar saja , tak ada monyet yang mendekat, konon di daerah ini ada 7 kawanan monyet.
tiba tiba segerombolan monyet datang menghampiri kami bahkan beberapa ekor diantaranya mulai mengambil beberapa logistik kami. Hampir putus asa mengusir monyet kami mulai packing lagi semua logistik yang sudah dikeluarkan, bahkan agus cari aman dengan nyebur ke air. Untung pagi itu seorang datang dan mengajak kami duduk di depan deretan alat snorkeling yang memang dia sewakan kepada pengunjung. Benar saja , tak ada monyet yang mendekat, konon di daerah ini ada 7 kawanan monyet.
Pantai Pananjung |
Snorkeling Rent |
Pagi itu masih terlalu sepi pengunjung ketika kami menyeburkan diri ke air untuk sedikit menikmati keindahan bawah ait di pantai pasir putih ini, benar saja hanya beberapa meter dari bibir pantai aku bisa merasakan betapa terumbu karang begitu indahnya dan ikan ikan pun menyapa kami, sebenarnya agak ke tengah sana lebih indah lagi, tapi kemampuan bernang kami yang masih absurd membuat kami mengurungkan niat. Kali ini giliran maringga dan rendy yang nyebur, sekitar satu jam merekapun kembali merapat ke bibir pantai dan rendy mendapati lenggan kananya berdarah setelah terbentur karang, disuruhnya kami oleh pak.maman mengambil biji pohon waru laut (Thespesia populnea) yang banyak tumbuh disana untuk di oleskan ke luka tersebut, menurut cerita getah dari buah tersebut dapat mempercepat keringnya luka.
Goa Jepang |
Peta Wisata Cagar Alam |
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar