Terletak di bibir laut dan mempunyai pelabuhan yang dapat dipastikan akan ramai kedepanya, pelabuhan yang tidak terlalu besar namun dapat dikatakan fasilitasnya sangat lengkap. Dari pelabuhan ini saja mataku sudah dimanjakan dengan pulau-pulau kecil sepanjang mata memandang, hotel, resort, café pun dapat dengan mudah didapatkan di sepanjang jalan sekitar pelabuhan. Imajinasi saya tiba tiba melayang dan membayangkan saya sedang venezia, italia. Namun sepertinya harus ditunda dahulu sebab menurut saya kota ini belum siap.
Labuhan Bajo dari Bukit
Labuhan bajo, kota disepanjang pantai barat pulau flores ini umumnya berbukit, bangunan berjejer memenuhi bukit seperti layaknya di lembang, dengan akses jalan tak terlalu besar melingkar menghuungkan sebua sudut kota. Di jalan utama kota ini terdapat banyak sekali tour agent, sayang sekali hampir semua yang saya singgahi bukan milik orang Indonesia #dafuck. Wajar saja semua orang yang ingin ke pulau komodo atau rinca wajib singgah dikota ini.
Akhir ini Taman Nasional Pulau Komodo mulai mendapat perhatian dunia, para penikmat alam khususnya, hal ini otomatis membuat Labuhan Bajo terkena imbasnya, saat ini di Labuhan Bajo sedang marak maraknya pembangunan hotel dan dermaga baru. Jadi, jalanan kota ini masih sedikit beranakan dan berdebu menurut saya. Akan tetapi bisa dibayangkan kemajuan ekonomi kota ini akan segera tercapa, mengingat kota ini menjadi titik pusat transit dari atau ke Pulau Komodo, mungkin lima tahun lagi Labuhan Bajo akan menjadi deramaga kapal kapal pesiar mewah.
Dari balik losmen
Malam itu setibanya saya dari ruteng, segera saya mencari penginapan hampir semua penginapan sederhana disana penuh, saya pun berjalan menelusuri jalanan didekat pelauhan itu, sampai akhirnya menemukan losmen seharga 35ribu/malam untuk 2orang. Losmen sinar mentar, seperti namanya bagian belakan losmen ini langsung menghadap laut , jadi kita bias menikmati sunrise dari belakang losmen ini, tempat tidur yang nyaman dan bersih cukup murah dengan harga 35ribu. Untuk para teman traveler mungkin bisa mencobanya.
Sore hari saya berjalan jalan di kota ini , banyak sejaki pedangan makanan di sisi pelabuhan ini sampai di dekat pasar, sore itu saya mencicipi ikan barakuda bakaar yang tak habis kami makan berdua, berapa harganya ?? hanya 20ribu. Memang ikan bukan barang langka di sini jadi seakan nikmatnya ikan ikan itu tak sebanding dengan harganya. Saya sempat jalan jalan di sekitar pelabuhan yang ternyata sedang dibangun dermaga baru. Mungkin ini dermaga terbersih di Indonesia, ikan ikan kecil banyak terdapat di sekeliling dermaga ini, ya walaupun tidak di pungkiri masih ada beberapa sampah disini.
Sore hari saya berjalan jalan di kota ini , banyak sejaki pedangan makanan di sisi pelabuhan ini sampai di dekat pasar, sore itu saya mencicipi ikan barakuda bakaar yang tak habis kami makan berdua, berapa harganya ?? hanya 20ribu. Memang ikan bukan barang langka di sini jadi seakan nikmatnya ikan ikan itu tak sebanding dengan harganya. Saya sempat jalan jalan di sekitar pelabuhan yang ternyata sedang dibangun dermaga baru. Mungkin ini dermaga terbersih di Indonesia, ikan ikan kecil banyak terdapat di sekeliling dermaga ini, ya walaupun tidak di pungkiri masih ada beberapa sampah disini.
Dermaga Pantai Binongko
Ketika orang membicarakan pulau komodo, pastilah dipikiran orang itu mereka akan melihat komodo. Tidak hanya itu, komodo lebih istimewa jika dinikmati dibawah lautnya. Komodo konon memiliki spot diving terbaik di Indonesia. Labuhan bajo tidak harus ke komodo, ada bebrapa tempat wisata lainya disini, ada pantai pede, pantai binongko dan batu cermin cave. Sayang saya belum sempat menikmatinya saat ini, saya hanya berharap ketika saya datang kesana lagi kota ini sudah serapi dan seindah venezia atau Lisbon di Portugal.
Tulisan dan Foto : Muhammad Amin
Tulisan dan Foto : Muhammad Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar